Nile Tilapia / Oreochromis Niloticus atau yang sering dikenal dengan nama Ikan Nila merupakan ikan yang biasa hidup di air tawar memiliki tubuh berwarna kehitaman atau keabuan, dengan beberapa pita gelap melintang (belang) yang makin mengabur pada ikan dewasa.

Ikan nila berasal dari Sungai Nil di Mesir. Ikan nila telah dibudidayakan sejak zaman kuno di Mesir dan menjadi salah satu ikan air tawar yang paling populer untuk budidaya di berbagai negara di seluruh dunia. Ikan nila dikenal karena pertumbuhannya yang cepat, adaptasi yang baik terhadap lingkungan budidaya, dan kualitas dagingnya yang lezat. Selain itu, ikan nila juga memiliki nilai gizi yang tinggi, sehingga banyak orang memilih untuk mengonsumsinya sebagai bagian dari diet sehat mereka. 


Ikan nila pertama kali diperkenalkan ke Indonesia pada tahun 1969 melalui program bantuan dari Food and Agriculture Organization (FAO) PBB. Ikan nila diperkenalkan sebagai salah satu alternatif untuk budidaya ikan air tawar di Indonesia karena pertumbuhannya yang cepat dan adaptasinya yang baik terhadap berbagai kondisi lingkungan. Sejak saat itu, budidaya ikan nila telah menjadi populer di Indonesia dan menjadi salah satu komoditas perikanan yang penting bagi petani ikan di negara ini.

Ikan nila adalah sumber protein yang baik dan juga mengandung nutrisi penting lainnya seperti omega-3, selenium, fosfor, dan vitamin B12. Berikut adalah beberapa informasi gizi umum untuk ikan nila (per 100 gram ikan yang dimasak):

- Kalori: 129
- Protein: 26 gram
- Lemak: 2.5 gram
- Kolesterol: 57 mg
- Selenium: 45.5 mcg
- Fosfor: 204 mg
- Vitamin B12: 1.2 mcg

Namun, nilai gizi ini dapat bervariasi tergantung pada cara memasak dan bagaimana ikan nila disajikan. Ikan Nila dapat diolah dalam berbagai jenis masakan seperti digoreng, dibakar, dipepes dan berbagai olahan lainnya. Jadi, apakah kalian suka Ikan Nila?.